Rabu, 09 September 2009

PASIEN


M Fadli Ismail
"OPERASI HERNIA GRATIS"

Awalnya sang Ibu Fadli, Ati (42),penduduk GG Sukarela RT 04/09 Kelurahan Ciroyom, Kecamatan Andir, Kota Bandung tidak percaya kalau anaknya bisa dioperasi hernianya secara gratis. Mulanya ia tertarik dengan bantuan yang diberikan kepada Chaca alias Reza, anak tuli bisu yang dapat dibantu ke RSHS. Selain itu dfapat bantuan pula dari donatur. "Saya tadinya takut karena masih trauma dengan kematian suami saya yang dioperasi. Tetapi setelah diyakinkan dengan relawan dari FORPAMAS maka saya yakin semua kesembuhan akan datang dari Allah," urainya saat bertemu Kanyaah di kediamannya beberapa waktu lalu.
Perempuan beranak tiga ini lalu mau menguruskan surat-surat yang dibutuhkan karena beliau mengikuti program GAKINDA yang biayanya dari Bawaku Sehat yang disediakan oleh Pemerintah Kota Bandung. dengan kesabaran mengikuti proses pengobatan akhirnya Allah menakdirkan dalam waktu seminggu pemeriksaan anaknya harus segera dioperasi. "saya bersyukur anak sya segera dioperasi," katanya.
Jumat pagi akhir Maret 2009 dengan hanya ditemani sang Ibu, Ati dan relawan FORPAMAS, jeje Juhana, operasi berlangsung dalam dua jam tetapi kesadaran anak tersebut baru terjadi sore harinya dan bisa pulang dengan selamat. fadli dan sang Ibu beegitu bergembira dengan apa yang telah didapatkannya hasil bantuan dari para relawan FORPAMAS yang telah memperjuangkan hak yang memang harus menjadi bagiannya. Selain Fadli memang anak yatim, sang Ibu kerjanya hanya sebagai buruh cuci tetangga dengan gaji yang tidak menentu.
Dia begitu berharap agar FORPAMAS ini bisa terus membantu warga miskin yang ingin berobat ke rumah sakit. Ati hanya bisa berkata hanya Allah yang bisa membalas kebaikan para relawan yang berjuang. Amien*** (D.RUSPIYANDY)

Selasa, 08 September 2009

TESTIMONI


Adang Sutisna
"SALUT DENGAN FORPAMAS"

Bulan Juli lalu, adalah berkah bagi lelaki yang bernama Adang Sutisna. Apa pasal ? Pria yang berusia 47 tahun sudah cacat sejak kelas dua SD. Sudah sejak lama ia membutuhkan kursi roda baru, sebab kursi roda yang lama yang telah dibelinya nyaris rusak. Memang sih itu bisa dipakai juga akantetapi bila bebannya berat bisa jadi bakal patah rodanya, yang tentunya ini berbahaya bagi dirinya. "Saya terus memohon kepada Allah agar saya mendapatkan kursi roda baru dari manapun jalannya," kenang Adang saat ditemui Kanyaah di rumahnya di bilangan Kampung babakan Cianjur RT 01/07 Kelurahan cempaka Kecamatan Andir, Kota Bandung awal Agustus lalu.
Dalam kebingungannya, Adang dipertemukan Iwan Setiawan, Ketua KNPI Kecamatan Andir dengan relawan dari FORPAMAS tentang keluhan yang dihadapinya. Sang relawan mengatakan buat saja surat pembaca ke PR dan titipkan kepada saya. 30 Juni 2009 surat dikirimkan dan selang 9 hari tepatnya 9 Juli 2009 berita dimuat dan dalam selang sehari esoknya ia langsung mendapatkan lima kursi roda dari Kota Bandung empat dan satu kiriman lagi datang dari Cirebon. "Doa saya dikabul dalam waktu singkat. Ternyata diantara kebejatan moral yang terjadi masih banyak juga orang yang peduli kepada saya. Saya bersyukur dan yang dibutuhkan saya hanya satu, maka sisanya akan saya berikan pula kepada mereka yang membutuhkan," katanya penuh harus berurai air mata menerima anugerah dari Allah SWT itu.
Ia sangat respek dengan kehadiran FORPAMAS yang nyatanya peduli kepada siapapun. Ini bukan omong kosong melainkan bukti nyata, terkadang waktu hujan dan tak punya uang sekalipun relawan datang kepada pasien untuk membantunya sehingga banyak dari mereka terselamatkan dan bisa menikmati fasilitas pengobtan dan operasi gratis yang disedikan oleh Pemerintah Pusat dan pemerintah Kota bandung. "Ini sebagai karya nyata yang patut mendapat dukungan dari semua pihak," pintanya.
lelaki yang beristerikan Lilis ini berharap di kemudian hari FORPAMAS ini menjadi lembaga besar dan terus bekerja untuk kepentingan masyarakat yang tidak mampu. Semoga Allah memberi kekuatan dan kesehatan serta rezeki untuk pengurus dan relawan dari FORPAMAS Kota Bandung ini.*** (ABU MUMTAZ)

LEBIH DEKAT

DADANG SURYAMAN
"PAK KUMIS YANG PEDULI MASYARAKAT MISKIN"

Lelaki yang satu ini, boleh jadi cukup makan asam garam dalam dunia organisasi, baik organisasi kemasyarakat maupun dalam dunia politik. Lahirnya FORPAMAS yang dideklarasikan pada tanggal 1 Mei 2009 ini atas ide dasar darinya, walaupun para relawan yang terjun di lapangan sudah hampir satu tahun berjalan mengadvokasi pasien-pasien di berbagai rumah sakit yang ada di Kota Bandung. "Saya turut peduli dengan masyarakat yang ingin berobat ke RS. Adanya FORPAMAS selain jembatan untuk mereka juga bisa mewadahi para relawan yang bekerja di lapangan juga insya Allah dapat membantu mereka secara finansial. Tetapi pekerjaan sosial ini semata-mata bagian dari ibadah," ujarnya saat dimintai komentarnya oleh Kanyaah terkait adanya FORPAMAS ini.
Ayah dari Eka dan Fauzi ini mengaku memang sudah saatnya mereka yang tidak mampu untuk dibantu terutama di bidang kesehatan ini. "Saya melihat mereka terkadang kesulitan untuk berobat, dan alhamdulillah adanya FORPAMAS ini mereka terbantu, paling tidak teringankan dan terbebaskan dari biaya pengobatan atau operasi,"ujarnya.
Dia sangat berharap kepada lembaganya agar bisa terus eksis untuk membantu mereka yang membutuhkannya. Sekali lagi, apa yang dilakukannya adalah bagian dari ibadah yang selama ini dilakukan. Pungkas pria yang juga menjabat ketua DPC PDIP Kecamatan Andir yang merangkap pula menjadi Penasihat KNPI dan FORPAMAS ini. KANG DEFFY)

Selasa, 25 Agustus 2009

FORPAMAS, BAGI PAKET RAMADHAN DAN PUNYA SEKRETARIAT BARU

Bertempat di Sekretariar baru FORPAMAS, di Jalan Maleber Utara Gg Bakti IV RW 08 Kelurahan Maleber, Kecamatan Andir Kota Bandung menggelar peresmian gedung tersebut (25/8) dan membagikan 75 paket Ramadhan kepada warga dhuafa yang tinggal berdekatan dengan tempat tersebut yang disambut secara antusias.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua FORPAMAS Agus Dalimin dalam sambutannya mengatakan peresmian sekretariat ini adalah bentuk rasa syukur daripada pengurus karena memiliki tempat yang cukup repsentatif. Juga selain itu menurut Agus, hal ini untuk memudahkan bagi warga masyarakat khususnya di Maleber dan umumnya di Kecamatan Andir dan Kota Bandung yang ingin diadvokasi dalam bidang kesehatan menggunakan fasilitas Jamkesmas atau Bawaku Sehat akan semakin mudah. "Sudah banyak warga yang terbantu dengan adanya lembaga ini yang berdiri tanggal 1 Mei 2009 ini. Jadi, bila ada yang ingin dibantu untuyk mendapatkan hak kesehatannya di berbagai rumah sakit yang ada maka tinggal datanglah ke sekretariat ini," pintanya.
Sekretaris FORPAMAS sendiri, Deffy Ruspiyandy mengingatkan kjepada warga yang hadir pada kesempatan itu, paket Ramadhan yang diberikan memang isinya tidak seberapa tetapi semoga itu dapat bermanfaat dan berpahala bagi para donatur yang memberikannya. "Inilah kesempatan yang bagus untuk kita bisa bertatap muka dengan warga sehingga jalinan komunikasi yang ada dapat berjalan dengan baik."
Salah seorang warga yang hadir dan pernah diadvokasi di RS Mata Cicendo, Oom, ibu dari pasien yang bernama Ilham merasa beruntung dengan adanya sekretariat lembaga FORPAMAS ini karena dengan begitu warga yang ingin berobat di RS yang ada di kota Bandung semakin mudah. "Alhamdulillah anak saya selain mendapat kaca mata juga mendapat bantuan. terima kasih FORPAMAS, RS Mata Cicendo dan donatur yang telah memberikan bantuan," terangnya.
Acara tersebut ditutup dengan buka shaum bersama yang dilakukan oleh seluruh pengurus FORPAMAS yang hadir pada kegiatan tersebut. (ABU MUMTAZ)

Minggu, 23 Agustus 2009

FORPAMAS

LEMBAGA UNTUK KEMANUSIAAN

Didasari atas keinginan membantu sesama. Maka tanggal 1 Mei 2009 dari beberapa relawan berinisiatif mendirikan Forum Peduli Aspirasi Masyarakat (FORPAMAS) Kota Bandung yang membantu mengadvokasi kaum tidak mampu untuk bisa berobat di berbagai rumah sakit negeri atau swasta di Kota ini dengan menggunakan fasilitas Jamkesmas dari Pemerintah Pusat atau Bawaku Sehat atau Gakinda dari pemerintah Kota atau Kabupaten lain.
Lembaga ini bukan lembaga profitmelainkan sebuah lembaga yang dirikan untuk menciptakan kepedulian diantara sesama tidak melihat suku, ras atau agama manapun. yang terpenting mereka perlu dibantu maka kami akan membantunya. Sudah ratusan orang terbantu dengan adanya lembaga ini. terus terang dengan keterbatasan yang ada kami mencoba mmelayani masyarakat miskin yang tidak bisa berobat ke rumah sakit. tak lupa pula, itu semua tertjadi karena kebesaran Allah SWT. Tanpa-Nya, tak mungkin tugas berat yang dilakukan akan bisa mudah dilakukan.
Sebenarnya kami baru memiliki empat relawan. Tiga orang biasanya yang melakukan eksekutor di lapangan mengadvokasi di berbagai rumah sakit yang ada di Kota bandung termasuk RSHS sehingga pasien yang dibantu bisa saja datang dari berbagai pelosok yang ada di Jawa Barat. Satu orang lagi biasanya bertugas untuk mensosialisasikan tentang program Pemerintah itu dan apabila diantara mereka ada yang perlu bantuan berupa dan dan obat-obatan, biasanya keluarga pasien akan dipertemukan dengan lembaga zakat dan juga ,melaukan publikasi ke media massa.
Kami bekerja tidak meminta upah, akantetapi jika ada kerelaan dari pasien sekedar memmberi pengganti ongkos maka itu akan diterima. Kepuasan dan kebanggaan bagi kami adalah tatkala pasien tidak mampu atau miskin itu dapat difasilitasi untuk berobat atau operasi. kami selalu ingin memudahkan orang lain dalam bidang kesehatan tersebut. Namun dalam bidang lain pun kami coba pula dengan kemampuan kami yang ada. Tetapi bukan berarti lembaga ini telah besar melainkan sedang berusaha ke arah sana agar pelayanan yang diberikan dapat memuaskan warga masyarakat di berbagai tempat.
FORPAMAS memiliki sekretariat di Jalan maleber Utara GG bakti IV RT 02/08 Kelurahan Maleber Kecamatan Andir, Kota Bandung telepon (022)92601386 atau di 081802022894 email druspiyandy@gmail.com Facebook : Deffy Ruspiyandy
Semoga pembaca tertarik dan bisa berpartisipasi memmbantu kami baik pikiran, materi atau bentuk bantuan lainnya. (KANG DEFFY)

Jumat, 12 Juni 2009

SANG BOCAH PENGIDAP HERNIA PUSAR


Entah apa yang terpikir dalam benal Iskandar dan Ai Sri Hartati tentang anaknya Nayla Rahmadani (2). Saat mereka masih tinggal di kawasan Dago, daerah Bandung Utara. Anaknya tiba-tiba merasakan sakit di pusarnya dan tampak benjolan sebesar bola tenis. Ai yang saat itu hanya bisa menangis melihat kondisi anaknya berupaya minta tolong kepada aparat setempat untuk bisa membantunya membawa anaknya ke RSHS agar bisa menggunakan fasilitas Bawaku Sehat dari Pemerintah Kota Bandung.
Pihak pengurus di sana menyanggupi dan siap mengurus serta membawa anak itu ke RSHS. Tapi nyatanya setelah di UGD dan dirawat di Ruang Cempaka tak menguruskan surat-suratnya sampai BPS Kota. Akibatnya ia harus membayar biaya pengobatan sebesar 3 juta lebih dan karena takut membengkak biayanya maka ia putuskan untuk keluar dari rumah sakit walaupun anaknya belum dioperasi. Itupun saat keluar ia masih menunggak sebesar Rp 350.000,-
Satu tahun kemudian tepatnya bulan Mei 2009 benjolan itu semakin membesar dan bertambahlah penderitaan Nayla bila merasakan sakit yang amat luar biasa. Untuk membawa ke rumah sakit kedua orangtuanya merasa trauma, akibatnya ia biarkan saja keadaan itu, apalagi sang ayah hanya berprofes8i sebagai tukang permak celana di Gedebage yang hasilnya terkadang tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-haripun.
Namun begitu berkat pertolongan dari trelawan FORPAMAS, anak malang itu bisa kembali berobat melalui rawat jalan dalam pendahuluan, yang insya Allah ada kemungkinan bia dioperasi dengan jaminan dari biaya GAKINDA Pemerintah Kota Bandung. Hanya saja tetap saja untuk biaya tranportasi dans ehari-hari dari Cikadut ke RSHS membutuhkan biaya yang cukup besar.
Untuk itu pembaca yang berminat membantunya dapat mengirimkan bantuan ke alamat Desa Sekebiru RT 01/01 Kelurahan KarangPamulang Kecamatan mandalajati, Kota Bandung atau sebelumnya dapat mengontak di HP 081220569602.
Berapapun yang diberikan akan bermanfaat dan atas perhatian dan keihklasan hatinya, tentunya ucapan terima kasih dan segala kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.*** (D. RUSPIYANDY)

Minggu, 07 Juni 2009

BERBUAT BAIK UNTUK SESAMA

Tak ada yang lebih indah selain kita bisa membantu sesama dengan cara apapun. Terlebih perbuatan itu telah diperintahkan oleh agama. Banyak diantara kita yang memang tengah diberi ujian oleh Allah SWT dengan berbagai penderitaan. Karenanya, adalah sangat dianjurkan kita yang diberikan kehidupan lebih beruntung untuk bisa membantu dengan apapun yang bisa dilakukan.

"Sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa memberi manfaat untuk orang lain." lalu yang menjadi pertanyaan kita, telah seberapa jauh kita melakukan sesuatu yang bersifat sosial dan apa yang telah diberikan kepada mereka ? memang untuk kehidupan saat ini yang dipenuhi dengan sikap egoistis dan materiliastik, bisa jadi orang trekdang acuh tak acuh terhadap lingkungan atau kehidupan masyarakat di sekitarnya. Biarkan saja mmungkin itu sudah sesuai dengan roda zaman yang terjadi. Tetapi mesti kita tahu, yang lebih baik adalah berbuat dan berbuat. tak perlu menyalahkan orang lain. Segeralah kita berbuat atau paling tidak mengajak orang untuk bisa berbuat kebajikan yang dijanjikan oleh Allah dengan pahala yang sangat berlipat.

Ustad Yusuf Mansur berulangkali mengatakan tentang keajaiban sedekah. Hanya dengan memberi ternyata luar biasa mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik lagi. Sedekah itu sendiri bisa memberikan solusi hidup kepada kita, menjauhkan bala bencana dan menjauhkan diri kita berbagai macam penyakit. Namun begitu, semua itu tentu akan terjadi hanya dengan kehendak Allah yang diikuti dengan ibadah wajib dan sunnah yang dilakukan.

Semua orang tentunya memiliki berbagai macam cita-cita. Ketahuilah, semua orang ingin mewujudkan semua itu, akantetapi terkadang batu terjal menghadangnya. Namun begitu, sesulit apapun hidup yang kita jalani, percayalah bahwa Allah tidak akan menguji kaumnya yang tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Di balik kesulitan tentu ada kemudahan. Allah selalu memenuhi janjinya.

Mari kita berbagai dengan sesama untuk bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidup. "barangsiapa yang memudahkan urusan orang lain maka Allah pun akan memudahkan segala urusannya." Wallohu alam bishowab.

(KANG DEFFY)